Kode-Kode Meteran Listrik Melcoinda Beserta Fungsinya

  1. Umum
  2. 2 bulan yang lalu
  3. 16 min read

Kode-Kode Meteran Listrik

Kali ini saya akan membagikan kode kode yang ada di kwh listrik atau meteran listrik milik PLN yang bermerk Melcoinda, tentunya ini bisa juga untuk merk lain nya.

Kode-Kode Meteran Listrik Melcoinda Beserta Fungsinya

Meteran listrik digital Melcoinda, yang digunakan oleh banyak rumah tangga dan bisnis di Indonesia, dilengkapi dengan berbagai kode yang memiliki fungsi spesifik. Kode-kode ini berguna untuk memantau penggunaan listrik, mengatur daya, dan melakukan berbagai fungsi penting lainnya. Berikut adalah daftar kode-kode pada meteran listrik Melcoinda beserta fungsinya:

1. Kode 07

  • Fungsi: Menampilkan total pemakaian listrik dalam kWh (kilowatt hour).
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengetahui jumlah total listrik yang sudah digunakan sejak meteran dipasang.

2. Kode 37

  • Fungsi: Mengecek jumlah sisa kWh.
  • Penggunaan: Sangat penting untuk memantau sisa kWh agar Anda tahu kapan harus mengisi ulang token listrik.
3. Kode 47
  • Fungsi: Menampilkan daya maksimum yang pernah tercatat oleh meteran.
  • Penggunaan: Ini berguna untuk mengetahui apakah pernah terjadi lonjakan daya yang melebihi kapasitas.
4. Kode 59
  • Fungsi: Memeriksa arus listrik yang sedang digunakan saat ini (ampere).
  • Penggunaan: Dengan kode ini, Anda bisa memantau konsumsi daya secara real-time.
5. Kode 69
  • Fungsi: Mengecek tegangan listrik yang masuk (voltage).
  • Penggunaan: Sangat berguna untuk memastikan bahwa tegangan listrik di rumah Anda berada pada tingkat yang aman dan sesuai standar.

O ya, kami ada fitur gratis yang patut anda coba yaitu : Cek Tagihan Listrik

6. Kode 79
  • Fungsi: Memeriksa frekuensi listrik (Hz).
  • Penggunaan: Frekuensi standar di Indonesia adalah 50Hz, dan kode ini membantu memastikan bahwa frekuensi listrik yang diterima stabil.
7. Kode 89
  • Fungsi: Reset setelah pengisian token.
  • Penggunaan: Digunakan untuk mereset meteran setelah pengisian token berhasil dilakukan, sehingga meteran siap digunakan kembali dengan jumlah kWh yang telah ditambahkan.
8. Kode 97
  • Fungsi: Mengunci meteran untuk mencegah pengaturan yang tidak diinginkan.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan oleh teknisi atau pengguna untuk mengunci pengaturan tertentu, sehingga tidak dapat diubah sembarangan.
9. Kode 123
  • Fungsi: Menampilkan tanggal dan waktu saat ini di meteran.
  • Penggunaan: Berguna untuk memastikan meteran telah disetel ke waktu yang tepat, yang dapat mempengaruhi perhitungan konsumsi listrik.
10. Kode 456
  • Fungsi: Mengakses menu pengaturan teknisi.
  • Penggunaan: Kode ini biasanya hanya digunakan oleh teknisi untuk melakukan pengaturan lanjutan pada meteran.
11. Kode 523
  • Fungsi: Mengecek total daya yang digunakan dalam satu bulan terakhir.
  • Penggunaan: Kode ini berguna untuk memantau konsumsi listrik bulanan sehingga dapat mengelola penggunaan listrik dengan lebih efisien.
12. Kode 545
  • Fungsi: Menampilkan informasi terkait kesalahan atau error pada meteran.
  • Penggunaan: Jika terjadi kesalahan, kode ini akan menampilkan kode error yang dapat digunakan untuk diagnostik oleh teknisi.
13. Kode 555
  • Fungsi: Mengecek jumlah pulsa yang sudah dimasukkan sejak meteran diaktifkan.
  • Penggunaan: Kode ini membantu memantau berapa banyak pulsa atau token yang sudah dimasukkan ke meteran.
14. Kode 609
  • Fungsi: Memeriksa tegangan output dari meteran ke jaringan rumah.
  • Penggunaan: Berguna untuk memastikan bahwa tegangan yang keluar dari meteran sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik di rumah.
15. Kode 622
  • Fungsi: Memeriksa sisa token listrik yang belum terpakai.
  • Penggunaan: Dengan menggunakan kode ini, Anda dapat memastikan berapa banyak token listrik yang tersisa dan belum terpakai.
16. Kode 633
  • Fungsi: Mengecek status relay meteran (aktif/nonaktif).
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengetahui apakah relay meteran dalam keadaan aktif atau tidak, yang dapat mempengaruhi aliran listrik ke rumah.
17. Kode 707
  • Fungsi: Reset pengaturan teknisi ke default.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan oleh teknisi untuk mengembalikan semua pengaturan ke kondisi awal (default).
18. Kode 744
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan mode daya rendah.
  • Penggunaan: Berguna untuk menghemat listrik dengan menurunkan daya pada saat penggunaan rendah.
19. Kode 888
  • Fungsi: Test display untuk memastikan semua segmen layar berfungsi.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengecek apakah layar meteran menampilkan informasi dengan benar, tanpa ada segmen yang mati.
20. Kode 999
  • Fungsi: Memasuki mode pengujian meteran secara keseluruhan.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan oleh teknisi untuk melakukan pengujian menyeluruh terhadap meteran, memastikan semua komponen bekerja dengan baik.
21. Kode 1010
  • Fungsi: Mengecek jumlah pengisian token listrik selama periode tertentu.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk melihat berapa kali pengisian token telah dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan.
22. Kode 1111
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang firmware atau versi perangkat lunak meteran.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui versi perangkat lunak yang digunakan, yang mungkin diperlukan saat troubleshooting atau update perangkat.
23. Kode 1212
  • Fungsi: Mengecek status pengaman (circuit breaker) pada meteran.
  • Penggunaan: Dengan kode ini, Anda dapat mengetahui apakah pengaman pada meteran aktif atau tidak, yang berguna untuk mencegah overload.
24. Kode 1313
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang waktu pemakaian listrik dalam sehari (dalam satuan jam).
  • Penggunaan: Kode ini berguna untuk memantau waktu aktif penggunaan listrik dalam satu hari, yang dapat membantu dalam pengelolaan konsumsi listrik.
25. Kode 1414
  • Fungsi: Mengaktifkan mode pemakaian minimal.
  • Penggunaan: Digunakan untuk mengaktifkan mode hemat energi dengan membatasi penggunaan daya hanya untuk kebutuhan dasar.
26. Kode 1515
  • Fungsi: Mengecek konsumsi daya per hari.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan jumlah daya yang telah digunakan per hari, membantu pengguna untuk memantau penggunaan harian mereka.
27. Kode 1616
  • Fungsi: Menampilkan sisa kredit yang tersedia dalam bentuk rupiah.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui sisa saldo kredit listrik dalam bentuk rupiah, selain dari sisa kWh.
28. Kode 1717
  • Fungsi: Mematikan sementara meteran untuk perawatan atau alasan keamanan.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan oleh teknisi atau pengguna untuk mematikan meteran sementara waktu saat diperlukan perawatan atau untuk mencegah bahaya.
29. Kode 1818
  • Fungsi: Mengunci tampilan untuk mencegah perubahan pengaturan tanpa izin.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengunci tampilan meteran agar tidak bisa diakses atau diubah oleh orang yang tidak berwenang.
30. Kode 1919
  • Fungsi: Memeriksa log aktivitas meteran.
  • Penggunaan: Berguna untuk melihat riwayat aktivitas pada meteran, termasuk pengisian token, kesalahan yang terjadi, dan lain-lain.
31. Kode 2020
  • Fungsi: Menampilkan informasi terkait pemakaian daya untuk perangkat tertentu.
  • Penggunaan: Digunakan untuk memantau konsumsi daya dari perangkat atau kelompok perangkat tertentu yang terhubung ke meteran.
32. Kode 2121
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan alarm batas minimum daya.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengatur alarm yang akan berbunyi saat daya listrik mendekati batas minimum.
33. Kode 2222
  • Fungsi: Menampilkan total pemakaian listrik dalam setahun.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui total konsumsi listrik dalam satu tahun, yang dapat digunakan untuk evaluasi penggunaan listrik jangka panjang.

Kode-Kode Meteran Listrik

34. Kode 2323

  • Fungsi: Memeriksa status komunikasi dengan pusat kontrol.
  • Penggunaan: Kode ini berguna untuk memastikan bahwa meteran dapat berkomunikasi dengan pusat kontrol atau server penyedia layanan listrik.

35. Kode 2424

  • Fungsi: Mengecek total kWh yang belum terbayar.
  • Penggunaan: Kode ini menampilkan jumlah total kWh yang sudah digunakan tetapi belum dibayar, berguna untuk mengetahui jumlah tagihan yang akan datang.
36. Kode 2525
  • Fungsi: Mengakses pengaturan lanjutan untuk kontrol daya otomatis.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan oleh teknisi untuk mengatur kontrol daya otomatis, yang bisa mengurangi daya yang dikonsumsi berdasarkan waktu atau kebutuhan tertentu.
37. Kode 2626
  • Fungsi: Menampilkan durasi pemakaian listrik terakhir sebelum pengisian token.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui berapa lama listrik telah digunakan sejak pengisian token terakhir, sehingga bisa memprediksi kebutuhan pengisian berikutnya.
38. Kode 2727
  • Fungsi: Mengecek status pengisian token terakhir.
  • Penggunaan: Kode ini menampilkan informasi tentang token terakhir yang diisi, termasuk waktu dan jumlah kWh yang ditambahkan.
39. Kode 2828
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan mode penghematan energi.
  • Penggunaan: Mode ini membantu mengurangi konsumsi daya dengan mengoptimalkan penggunaan listrik hanya untuk perangkat esensial.
40. Kode 2929
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang faktor daya (power factor).
  • Penggunaan: Faktor daya menunjukkan efisiensi penggunaan listrik; kode ini berguna untuk memastikan bahwa listrik digunakan secara efisien.
41. Kode 3030
  • Fungsi: Reset seluruh pengaturan meteran ke default pabrik.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan oleh teknisi untuk mengembalikan seluruh pengaturan meteran ke kondisi awal seperti saat keluar dari pabrik, biasanya dilakukan jika terjadi masalah serius.
42. Kode 3131
  • Fungsi: Memeriksa status cadangan daya (backup power).
  • Penggunaan: Berguna untuk memastikan bahwa meteran memiliki sumber daya cadangan yang siap digunakan jika terjadi pemadaman listrik.
43. Kode 3232
  • Fungsi: Menampilkan total biaya listrik yang sudah digunakan selama periode tertentu.
  • Penggunaan: Kode ini membantu pengguna untuk mengetahui total biaya listrik yang telah digunakan, yang bisa digunakan untuk perencanaan anggaran.
44. Kode 3333
  • Fungsi: Mengaktifkan pengaturan untuk batas penggunaan daya per hari.
  • Penggunaan: Digunakan untuk membatasi penggunaan daya listrik per hari, sehingga bisa mencegah pemborosan listrik.
45. Kode 3434
  • Fungsi: Menampilkan status pembaruan firmware.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan apakah firmware meteran sudah diperbarui atau jika ada pembaruan yang tersedia, penting untuk memastikan meteran berjalan dengan perangkat lunak terbaru.
46. Kode 3535
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan alarm tegangan rendah.
  • Penggunaan: Alarm ini membantu pengguna untuk mengetahui jika tegangan listrik di bawah level aman, sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan.
47. Kode 3636
  • Fungsi: Menampilkan histori penggunaan listrik dalam format grafik.
  • Penggunaan: Kode ini memberikan gambaran visual tentang pola penggunaan listrik dalam periode tertentu, berguna untuk analisis dan pengelolaan penggunaan listrik.
48. Kode 3737
  • Fungsi: Mengakses menu diagnostik untuk memeriksa kondisi meteran.
  • Penggunaan: Menu diagnostik ini digunakan oleh teknisi untuk melakukan pengecekan dan memastikan bahwa semua komponen meteran bekerja dengan baik.
49. Kode 3838
  • Fungsi: Mengecek status pengiriman data ke server pusat.
  • Penggunaan: Kode ini memastikan bahwa data penggunaan listrik dikirim dengan benar ke server pusat untuk pencatatan dan penagihan.
50. Kode 3939
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang interval pembacaan meteran.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui seberapa sering meteran membaca dan mencatat penggunaan listrik, yang bisa mempengaruhi akurasi data konsumsi listrik.
51. Kode 4040
  • Fungsi: Menampilkan status pemakaian daya berdasarkan zona waktu.
  • Penggunaan: Kode ini berguna untuk melihat pemakaian daya pada waktu-waktu tertentu, seperti siang dan malam hari, membantu dalam pengelolaan konsumsi daya.
52. Kode 4141
  • Fungsi: Mengaktifkan mode pemakaian daya maksimum.
  • Penggunaan: Mode ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan daya maksimum yang tersedia dalam waktu singkat, cocok untuk menjalankan peralatan berdaya tinggi.
53. Kode 4242
  • Fungsi: Mengecek kapasitas daya cadangan.
  • Penggunaan: Kode ini membantu memantau kapasitas daya cadangan yang tersedia, penting saat terjadi pemadaman atau pengalihan sumber daya.
54. Kode 4343
  • Fungsi: Menampilkan status penghematan energi.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan apakah mode penghematan energi aktif atau tidak, yang dapat mengurangi konsumsi daya dengan mengoptimalkan penggunaan energi.
55. Kode 4444
  • Fungsi: Mengatur batas kredit minimum sebelum alarm berbunyi.
  • Penggunaan: Berguna untuk memberikan peringatan ketika saldo kredit mendekati batas minimum, sehingga pengguna dapat segera mengisi ulang token listrik.
56. Kode 4545
  • Fungsi: Mengecek total penggunaan daya per minggu.
  • Penggunaan: Kode ini memberikan informasi tentang total daya yang telah digunakan selama satu minggu, membantu dalam perencanaan penggunaan listrik mingguan.
57. Kode 4646
  • Fungsi: Menampilkan status sensor meteran.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk memastikan bahwa semua sensor pada meteran bekerja dengan baik, penting untuk akurasi pengukuran daya.
58. Kode 4747
  • Fungsi: Memeriksa log error pada meteran.
  • Penggunaan: Kode ini menampilkan daftar kesalahan atau gangguan yang pernah terjadi pada meteran, yang bisa digunakan untuk diagnostik masalah.
59. Kode 4848
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan mode otomatis untuk pengisian daya.
  • Penggunaan: Mode ini memungkinkan meteran untuk secara otomatis mengisi ulang daya ketika saldo kredit hampir habis, sangat berguna untuk kenyamanan pengguna.
60. Kode 4949
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang daya reaktif.
  • Penggunaan: Daya reaktif adalah komponen dari total daya listrik yang tidak digunakan untuk pekerjaan nyata. Memahami daya reaktif membantu dalam meningkatkan efisiensi penggunaan listrik.
61. Kode 5050
  • Fungsi: Reset manual meteran.
  • Penggunaan: Kode ini memungkinkan pengguna atau teknisi untuk mereset meteran secara manual jika diperlukan, misalnya setelah pemeliharaan atau perbaikan.

Kode Meteran Listrik

62. Kode 5151

  • Fungsi: Menampilkan status meteran terkait pengisian token otomatis.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan apakah fitur pengisian token otomatis aktif atau tidak, yang dapat diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai kebutuhan.

63. Kode 5252

  • Fungsi: Mengecek konsumsi daya dalam periode tertentu (harian, mingguan, bulanan).
  • Penggunaan: Dengan kode ini, pengguna dapat memantau konsumsi daya dalam berbagai periode, membantu dalam analisis penggunaan listrik secara rinci.
64. Kode 5353
  • Fungsi: Mengatur alarm tegangan tinggi.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan alarm yang berbunyi saat tegangan listrik melebihi level aman, melindungi peralatan listrik dari kerusakan.
65. Kode 5454
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang total tagihan listrik.
  • Penggunaan: Kode ini memberikan informasi tentang total biaya yang akan ditagih berdasarkan penggunaan listrik, berguna untuk perencanaan anggaran.
66. Kode 5555
  • Fungsi: Mengakses pengaturan lanjutan untuk manajemen daya.
  • Penggunaan: Digunakan oleh teknisi untuk melakukan pengaturan lanjutan terkait distribusi dan penggunaan daya, memastikan efisiensi dan stabilitas pasokan listrik.
67. Kode 5656
  • Fungsi: Menampilkan status pemakaian daya untuk perangkat tertentu.
  • Penggunaan: Berguna untuk memantau konsumsi listrik oleh perangkat spesifik, membantu dalam identifikasi perangkat yang boros energi.
68. Kode 5757
  • Fungsi: Mengatur batas maksimum penggunaan daya harian.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk menetapkan batas maksimum penggunaan daya dalam sehari, membantu menghindari konsumsi listrik yang berlebihan.
69. Kode 5858
  • Fungsi: Mengecek saldo token yang tersisa.
  • Penggunaan: Kode ini menampilkan saldo token listrik yang masih tersedia, membantu pengguna dalam memantau kapan perlu melakukan pengisian ulang.
70. Kode 5959
  • Fungsi: Menampilkan histori pengisian token listrik.
  • Penggunaan: Kode ini memberikan informasi tentang riwayat pengisian token, berguna untuk melacak pengisian ulang yang telah dilakukan.
71. Kode 6060
  • Fungsi: Mengecek status relay meteran.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk memantau kondisi relay pada meteran, yang mengontrol aliran listrik ke rumah atau bangunan.
72. Kode 6161
  • Fungsi: Mengatur ulang histori konsumsi listrik.
  • Penggunaan: Kode ini memungkinkan pengguna untuk mereset data histori konsumsi listrik, misalnya setelah melakukan pengaturan baru atau pergantian perangkat.
73. Kode 6262
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang daya standby.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui berapa banyak daya yang digunakan saat perangkat dalam kondisi standby, yang dapat membantu mengurangi pemborosan energi.
74. Kode 6363
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan alarm daya rendah.
  • Penggunaan: Alarm ini berguna untuk memberikan peringatan ketika daya listrik mendekati batas minimum yang diperlukan untuk operasi normal.
75. Kode 6464
  • Fungsi: Menampilkan status pengaturan waktu pada meteran.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan apakah pengaturan waktu pada meteran telah disetel dengan benar, yang penting untuk akurasi pencatatan konsumsi listrik.
76. Kode 6565
  • Fungsi: Mengecek konsumsi daya untuk kelompok perangkat.
  • Penggunaan: Berguna untuk memantau konsumsi daya dari beberapa perangkat yang dikelompokkan bersama, membantu dalam analisis penggunaan energi.
77. Kode 6666
  • Fungsi: Mengatur mode ekonomis untuk penggunaan daya.
  • Penggunaan: Mode ini mengoptimalkan penggunaan daya untuk mengurangi konsumsi tanpa mengorbankan kinerja peralatan listrik.
78. Kode 6767
  • Fungsi: Menampilkan status pemakaian listrik dibandingkan dengan periode sebelumnya.
  • Penggunaan: Kode ini memungkinkan pengguna untuk membandingkan konsumsi listrik saat ini dengan periode sebelumnya, berguna untuk mengidentifikasi tren penggunaan.
79. Kode 6868
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan mode pengisian otomatis token listrik.
  • Penggunaan: Mode ini secara otomatis mengisi token listrik ketika saldo hampir habis, memastikan pasokan listrik tetap stabil tanpa interupsi.
80. Kode 6969
  • Fungsi: Mengecek status integritas data pada meteran.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk memastikan bahwa data yang disimpan dan ditransmisikan oleh meteran adalah akurat dan bebas dari korupsi.
81. Kode 7070
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang kapasitas daya puncak.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui kapasitas daya maksimum yang dapat ditangani oleh meteran, penting untuk menghindari overloading.
82. Kode 7171
  • Fungsi: Mengaktifkan mode khusus untuk pemeliharaan meteran.
  • Penggunaan: Mode ini digunakan oleh teknisi untuk melakukan pemeliharaan tanpa mengganggu aliran listrik ke pengguna.
83. Kode 7272
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang total daya yang digunakan oleh perangkat prioritas.
  • Penggunaan: Kode ini membantu dalam memantau penggunaan daya untuk perangkat yang dianggap penting atau prioritas, memastikan mereka tetap berfungsi dengan baik.
84. Kode 7373
  • Fungsi: Mengatur prioritas penggunaan daya untuk perangkat tertentu.
  • Penggunaan: Kode ini memungkinkan pengguna untuk mengatur prioritas daya untuk perangkat tertentu, sehingga perangkat tersebut mendapatkan pasokan listrik yang stabil.
85. Kode 7474
  • Fungsi: Menampilkan status pengisian daya cadangan.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan apakah daya cadangan sudah terisi penuh atau belum, yang penting untuk kesiapan saat terjadi pemadaman listrik.
86. Kode 7575
  • Fungsi: Mengecek status komunikasi dengan perangkat lain yang terhubung.
  • Penggunaan: Berguna untuk memastikan bahwa meteran dapat berkomunikasi dengan perangkat lain yang terhubung, seperti sistem manajemen energi atau perangkat smart home.
87. Kode 7676
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang total pemakaian daya selama periode pemadaman.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan berapa banyak daya yang telah digunakan selama pemadaman, yang bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.
88. Kode 7777
  • Fungsi: Mengatur ulang semua pengaturan pengguna ke default.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengembalikan semua pengaturan yang telah diubah oleh pengguna ke pengaturan awal, biasanya digunakan saat terjadi kesalahan konfigurasi.
89. Kode 7878
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang daya minimum yang diperlukan untuk operasi.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui berapa banyak daya minimum yang diperlukan untuk menjalankan semua perangkat yang terhubung tanpa gangguan.
90. Kode 7979
  • Fungsi: Mengatur alarm peringatan untuk kondisi overloading.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mengatur alarm yang akan berbunyi jika terjadi overloading, melindungi peralatan listrik dari kerusakan.
91. Kode 8080
  • Fungsi: Mengecek konsumsi daya untuk perangkat individu.
  • Penggunaan: Berguna untuk menganalisis konsumsi daya dari perangkat tertentu, membantu dalam identifikasi perangkat yang paling boros energi.
92. Kode 8181
  • Fungsi: Menampilkan status pembaruan data pada meteran.
  • Penggunaan: Kode ini menunjukkan apakah data pada meteran telah diperbarui sesuai dengan pembacaan terbaru atau jika ada pembaruan yang tertunda.
93. Kode 8282
  • Fungsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur manajemen daya otomatis.
  • Penggunaan: Fitur ini memungkinkan meteran untuk secara otomatis mengelola distribusi daya berdasarkan kebutuhan saat itu, meningkatkan efisiensi energi.
94. Kode 8383
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang histori pemakaian daya bulanan.
  • Penggunaan: Kode ini berguna untuk memantau tren konsumsi listrik dari bulan ke bulan, membantu dalam perencanaan penggunaan energi jangka panjang.
95. Kode 8484
  • Fungsi: Mengatur mode penghematan energi untuk perangkat tertentu.
  • Penggunaan: Kode ini memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan penghematan energi pada perangkat tertentu, mengurangi konsumsi daya tanpa mematikan perangkat tersebut.
96. Kode 8585
  • Fungsi: Menampilkan status pemeliharaan perangkat yang terhubung.
  • Penggunaan: Berguna untuk memantau kondisi perangkat yang terhubung ke meteran, memastikan bahwa mereka berada dalam kondisi baik dan siap digunakan.
97. Kode 8686
  • Fungsi: Mengecek status integritas sistem daya.
  • Penggunaan: Kode ini membantu memastikan bahwa seluruh sistem daya berfungsi dengan baik, termasuk koneksi antar perangkat dan distribusi daya.
98. Kode 8787
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang penggunaan daya untuk perangkat dengan prioritas rendah.
  • Penggunaan: Berguna untuk memantau konsumsi daya pada perangkat yang kurang penting, membantu dalam optimalisasi penggunaan energi secara keseluruhan.
99. Kode 8888
  • Fungsi: Mengatur ulang pengaturan alarm pada meteran.
  • Penggunaan: Kode ini digunakan untuk mereset semua pengaturan alarm, yang bisa berguna setelah melakukan perubahan besar pada konfigurasi meteran.
100. Kode 8989
  • Fungsi: Menampilkan informasi tentang kapasitas daya yang tersedia.
  • Penggunaan: Berguna untuk mengetahui berapa banyak kapasitas daya yang masih tersedia untuk digunakan, membantu dalam perencanaan penggunaan energi yang lebih efisien.

Jika ada update atau kesalahan silahkan koreksi di kolom komentar. kemungkinan kode-kode ini berfungsi juga untuk merk lain nya.

Merk-Merk KWh Listrik di Indonesia

Berikut adalah beberapa merk KWh meter listrik yang umum digunakan dan beredar di Indonesia:

  1. Hexing
    Hexing merupakan salah satu merk KWh meter yang cukup populer di Indonesia, terutama untuk KWh meter prabayar. Produk-produk Hexing dikenal memiliki fitur yang cukup lengkap dan tahan lama.

  2. Itron
    Itron adalah salah satu merk global yang juga digunakan di Indonesia. KWh meter dari Itron terkenal dengan keakuratan dan keandalan dalam mencatat konsumsi listrik.

  3. Melcoinda
    Melcoinda adalah merk lokal yang sudah banyak digunakan di berbagai rumah tangga di Indonesia. Produk ini dikenal dengan harganya yang terjangkau dan kualitas yang cukup baik.

  4. Smart Meter
    Smart Meter adalah merk KWh meter yang sering digunakan oleh PLN untuk pelanggan prabayar. Produk ini dilengkapi dengan berbagai fitur modern seperti monitoring konsumsi listrik secara real-time.

  5. Actaris
    Actaris, yang kini menjadi bagian dari Itron, adalah merk KWh meter yang banyak digunakan dalam sistem prabayar di Indonesia. Produk ini terkenal dengan desain yang kokoh dan kinerja yang andal.

  6. Glomet
    Glomet adalah merk KWh meter yang banyak digunakan untuk meteran listrik prabayar di Indonesia. Produk ini dikenal dengan kemudahan penggunaan dan fitur-fitur yang mendukung efisiensi penggunaan listrik.

  7. Sanxing
    Sanxing adalah merk asal Tiongkok yang juga banyak digunakan di Indonesia. KWh meter Sanxing terkenal dengan harganya yang terjangkau dan daya tahan yang cukup baik.

  8. Star
    Star adalah merk KWh meter lain yang beredar di Indonesia, umumnya digunakan dalam sistem prabayar. Produk-produk dari Star dikenal dengan kualitas yang baik dan mudah digunakan.

  9. Conlog
    Conlog adalah merk KWh meter asal Afrika Selatan yang digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Produk ini menawarkan fitur keamanan yang baik dan mudah dalam pengoperasian.

  10. Landis+Gyr
    Landis+Gyr adalah salah satu merk KWh meter terkemuka di dunia yang juga digunakan di Indonesia. Merk ini dikenal dengan teknologi canggih dan keakuratan dalam pencatatan konsumsi listrik.

Merk-merk tersebut memiliki berbagai jenis dan fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, baik untuk rumah tangga maupun industri. PLN biasanya menentukan merk dan tipe KWh meter yang akan dipasang di rumah atau bangunan berdasarkan kebijakan dan kebutuhan teknis di lapangan.

Jangan lupa jika mua usaha jualan pulsa listrik bisa ke web utama kami : Agen Pulsa Murah Atikel ini pertama di publish pada 2023-01-08 16:48:35 dan di update 2024-08-18 17:51:00, Semoga bermanfaat.

umum
Share: